jauh dari keluarga, pak suhartono memilih menjalani hidup sebagai pemulung/pengais barang bekas,dia pun sering tidak pulang, saat malam Underpass Tambun jadi tempat dia biasa beristirahat, barang bekas yang dia dapat pun tidak seberapa,dia menjual kepengepul per dua minggu itu pun tak banyak hanya sekitar 150.000 rupiah, namun menurutnya bersyukur adalah kunci untuk bisa tetap bertahan.